Sesaat tertunduk dan berlutut
Merasakan segala yang menusuk hati
Ketika hati menjadi sesak maka hanya air mata menjadi luapannya
Namun ketika mata menjadi sakit oleh kesesakan
Hati mulai mencari Sang Sahabat Sejati
Yang dijadikannya sebagai penyimpan rahasia yang terbaik
Dengan sisa nafas yang ada
Mencoba mencari kekuatan batin
Menutup mata dan telinga
Merasakan suara hati yang berbisik pelan
"Tuhan, Kenapa??"
Terdiam dan kaku dalam tangis yang dalam
Memecah keheningan batin
Berteriak dan Meronta padaNYA
Meminta agar semuanya dikembalikan
Meminta agar semuanya diulang
Meminta agar semuanya menjadi normal
Atau
Membuat mereka melupakanku
Membuat mereka tidak mengenalku
Membuat mereka tidak mengingatku
Atau
Buatku bisa menerima semuanya
Buatku bisa berlaku adil pada semuanya
Buatku bisa menggoreskan senyuman bahagia pada mereka
Buatku bisa mengasihi semuanya
"Bisakah, Tuhan??"
Permohonan terdalam terucap seiring hembusan nafas penyesak hati
Dalam sebuah keheningan
Mengobati batin yang kian melemah
Ketika hati berbicara padaNYA
Dengan iringan air mata dan isakan tangis
Mulutku terdiam sejenak
Melepaskan segala kerisauan hati padaNYA
Berharap semuanya terjadi
Dan tak ada masalah lagi
Namun ketika keheningan meliputi
Tak ada suara selain ...
Bisikan seorang sahabat sejati di telinga
terdengar...
"Janganlah Bimbang karena AKUlah ALLAHmu"
Dan seketika
Hujan terasa mulai mereda
Terasa angin berhembus pelan
Menyejukkan hati
Dan menghilangkan kesesakan hati perlahan
Terlihat oleh mata
Pelangi berwarna warni di langit
Menggantikan hujan deras
Seolah menjadi tanda olehNYA
Bahwa
JanjiNYA pasti
Dan
Akan terasa indah pada waktunya
AMEN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar